Lingga –Pemkab Lingga sedang berupaya merealisasikan skema outsourcing untuk menyelamatkan tenaga kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dalam waktu dekat ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lingga, Armia mengatakan bahwa Pemkab sedang menyusun mekanisme agar tenaga kebersihan yang dirumahkan dapat kembali bekerja.
“Outsourcing ini akan mencakup tenaga kebersihan, pengelolaan sampah, keamanan, pramusaji, dan sopir. Saat ini, kami fokus menyelesaikan nasib 110 tenaga kebersihan DLH yang dirumahkan.”
“Kami akan ke Batam besok untuk menyelesaikan administrasi mereka, sehingga diharapkan pada 1 April mereka bisa kembali bekerja melalui skema outsourcing,” ujar Armia.
Selain tenaga kebersihan, Pemkab Lingga juga mencari referensi peraturan daerah (Perda) dan peraturan bupati (Perbup) dari kabupaten lain sebagai acuan dalam mengakomodasi tenaga honorer yang terdampak.
Armia menegaskan bahwa pemerintah daerah berupaya agar seluruh tenaga yang dirumahkan bisa kembali bekerja.
“Kami ingin memastikan semua tenaga honorer yang terdampak, termasuk lulusan sarjana yang belum mendapat posisi di pemerintahan, tetap bisa bekerja,” tambahnya.
Pemkab Lingga juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membantu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Encik Mariam dan RSUD Dabo.
“Kami sudah meminta Dinas Kesehatan untuk memastikan apakah tenaga medis di rumah sakit masih bisa dibantu. Namun, untuk tenaga kesehatan di puskesmas, kami masih mencari solusi karena mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat,” jelas Armia.
Saat ini, Pemkab Lingga masih berupaya mencari dukungan dari pemerintah pusat, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian PAN-RB, agar tenaga honorer mendapatkan insentif.
“Kami masih menyurati kementerian terkait dan berkoordinasi dengan desa untuk mencari solusi. Skema outsourcing ini tidak dapat mencakup semua tenaga honorer, sehingga insentif menjadi opsi yang sedang kami pertimbangkan,” kata Armia. (gaf)