Mengenal Sejarah Idul Adha, Bukti Ketaatan Ibrahim dan Ismail Kepada Allah

Idul Adha dalam bahasa Arab adalah sebuah hari raya dalam agama Islam. Hari ini Umat Islam memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah.

Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba. Untuk memperingati kejadian ini, hewan ternak disembelih sebagai kurban setiap tahun.

Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah atau 70 hari setelah Idulfitri. Hari ini juga beserta hari-hari tasyrik merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa bagi umat Islam.

Pada hari Idul Adha, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang atau di masjid.

Setelah Salat Ied, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan. Sepertiga daging hewan untuk dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban, sementara sisanya disedekahkan atau dibagikan kepada orang lain.

Terkadang Idul Adha disebut juga sebagai Idul kurban atau Lebaran Haji.

Dikutip dari wikipedia.org,  Idul Adha itu berawal dari salah satu ujian utama dalam hidup Ibrahim ketika menerima perintah Allah. Perintah itu adalah untuk mengorbankan putra kesayangannya.

Perintah ini diterima Ibrahim melalui mimpi yang terus berulang. Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Allah dan dia memberitahukan putranya, Ismail atas mimpi ini, seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an.

 Selama masa persiapan, setan menggoda Ibrahim dan keluarganya dengan mencoba menghalangi mereka untuk melaksanakan perintah Allah.

Ibrahim kemudian mengusir setan dengan melemparkan kerikil ke arahnya. Untuk memperingati penolakan mereka terhadap setan, batu-batu dilemparkan dalam lontar jumrah dalam ibadah haji.

Ketika melaksanakan penyembelihan, pisau Ibrahim tidak dapat melukai Ismail. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan.

Idul Adha dilaksanakan ketika ibadah haji sedang berlangsung. Pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sedangkan hari pelaksanaan wukuf dikenal sebagai Hari Arafah, yang dimulai pada tanggal 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah. (*/wikipedia.org)