Karimun, Lendoot.com – Tim dari Puslabfor Polda Sumut dikabarkan mendatangi PT Multi Ocean Shipyard (PT MOS) selama dua hari berturut-turut sejak, Rabu (15/5/2019).
Kedatangan aparat tersebut adalah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait ledakan kapal tanker Success Energy, yang terjadi pada 24 April lalu.
“Tim Puslabfor tiba sekitar pukul 09.00 WIB Rabu kemarin (15/5), lokasi disterilkan, bahkan pekerja yang biasa beraktifitas disamping lokasi ledakan kapal pun tidak dibenarkan beraktifitas. Tapi kabarnya tim baru keluar dari PT sekitar pukul 21.00 WIB,” ucap salah seorang pekerja di PT MOS yang enggan disebutkan namanya, Jumat (17/5/2019).
Tim Puslabor kembali datang ke PT MOS pada hari berikutnya, Kamis siang (16/5/2019) sekira pukul 11.00 WIB. Lagi-lagi lokasi perusahaan disterilkan radius beberapa puluh meter. Bahkan para pekerja tidak dibenarkan mendekat.
“Semua disterilkan dari keberadaan karyawan. Informasinya untuk menghindari bocornya informasi kedatangan tim Puslabfor, agar tidak difoto,” jelas pekerja itu lagi.
Sementara, manageman PT MOS belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan menutup nutupi aktifitas kedatangan Puslabfor tersebut.
Saat ini, dua pekerja PT MOS yang jadi korban ledakan kapal tanker saat ini masih dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni di RSUD Muhammad Sani dan RSBT. Artinya, sudah 22 hari keduanya terkapar di rumah sakit.
Seperti diberitakan, dua orang pekerja di PT Multi Ocean Shipyard (MOS) mengalami luka bakar serius, atas peristiwa ledakan kapal di lokasi perusahaan tersebut, Rabu sore (24/4/2019) sekira pukul 17.30 WIB.
Informasi dihimpun, ledakan bersumber dari kapal tanker bernama Success Energy, yang tengah sandar di areal PT MOS.
“Kapal itu lagi dikerjakan dan tau-tau bagian bawah kapal kena percikan api. Sehingga menimbulkan ledakan, di bagian yang meledak itu memang ada tabung gas dan oksigen,” ungkap salah seorang pekerja di PT MOS yang enggan disebutkan namanya, Rabu (24/4/2019). (trirahardi)