Ketua DPRD Karimun Tak Ingin Minyak Tanah Langka Jelang Pemilu 2019

Karimun, Lendoot.com –  Kelangkaan minyak tanah yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Karimun, jadi perhatian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun, Muhammad Yusuf Sirat. Dia merasa khawatir akan ada dampak tak baik jika situasi ini berlanjut.

“Apalagi ini menjelang Pemilu. Kalau ada demo-demo kan membuat suasana menjelang Pemilu ini jadi tidak kondusif,” kata  M Yusuf Sirat kepada Lendoot.com, kemarin.

Yang dikhawatirkannya cukup beralasan mengingat  minyak tanah kan termasuk kebutuhan pokok rumah tangga. Kalau ini mencuat, sedangkan sebentar lagi mau Pemilu. Bulan depan sudah tak bisa lagi ada hiruk pikuk, demo dan segala macam. Harus segera ditangani dan diselesaikan,” tegasnya.

Untuk itu, Yusuf Sirat secepatnya berkordinasi dengan komisi yang menangani perosalan tersebut di DPRD Karimun. Ini dlakukannya agar komisi di DPRD Karimun dapat secepatnya berkomunikasi dengan dinas terkait di Pemkab Karimun.

“Saya akan komunikasikan dengan Komisi II yang menangani persoalan ini. Dalam hal ini agar dapat memanggil Dinas Perindag, Koperasi, UKM dan ESDM untuk membahasnya secara bersama-sama,” kata politisi Partai Golkar ini.

Yusuf Sirat, menambakan bahwa pada dasarnya langkah konversi minyak tanah ke gas LPG 3 kilogram yang dilakukan pemerintah mendapat apresiasianya. Namun kondisi yang terjadi saat ini pasokan minyak tanah yang terbatas, sementara belum seluruhnya warga masyarakat mendapatkan gas LPG 3 Kg tersebut.

“Pemerintah sudah mengambil sikap ketika menarik minyak tanah. Kita lihat di lapangan sudah mulai terjadi antrian panjang oleh emak-emak. Ini perlu mendapat pertimbangan, minyak tanah jangan ditarik sekaligus dulu, karena penggunaan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Karimun belum maksimal, belum seluruhnya,” jelasnya.

Yusuf Sirat menilai bukan soal tidak tepatnya tindakan penghapusan minyak tanah subsidi di Kabupaten Karimun, melainkan belum meratanya pendistribusian gas LPG 3 kilogram tersebut.

“Kalau gas LPG 3 kilogram merata di masyarakat, tidak masalah minyak tanah dicabut. Paling tidak perbandingannya presentase kalau kuotanya belum memenuhi 70 persen, berarti minyak tanahnya harus 30 persen yang perlu dipersiapkan. Jangan ditarik secara keseluruhan. Sekarang sudah mulai ada antrian minyak tanah yang sangat luar biasa. Mengalahkan antrian bantuan Sembako,” ungkapnya. (muhamadsarih)