Kemenkes RI Puji Pemkab Karimun Cara Tangani Kasus Demam Berdarah

Karimun, Lendoot.com – Direktur P2PTVZ Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Karimun dalam penanganan kasus Demam Berdarah di Kabupaten Karimun.

Hal ini dikatakannya saat menghadiri kegiatan pencanangan program untuk memutus rantai pengembang biakan nyamuk demam berdarah oleh Kantor Kesehatan Kawasan Pelabuhan (KKP) Tanjungbalai Karimun belum lama ini.

“Kami mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun yang sangat memperhatikan kesehatan masyarakatnya,” kata Siti.

Siti menjelaskan, kegiatan Bebas Vektor dan pencanangan 1000 lavetrap tersebut merupakan program dari Kemenkes RI melalui KKP dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

“Kami berharap, penyakit demam berdarah dapat tereliminasi dari Kabupaten Karimun ini seperti mana yang diharapkan oleh Kemenkes,” jelasnya.

Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, untuk kasus Demam berdarah di Kabupaten Karimun menurun setiap tahunnya. Namun, dengan diadakannya kegiatan tersebut maka diharapkan untuk dapat menghilangkan kasus demam berdarah di Karimun.

“Dengan hal ini kita berharap akan mengurangi dan menekan tentang kasus-kasus deman berdarah di Karimun. Meskipun angka demam berdarah turun naik, namun menurun di tahun 2019 dan tidak ada angka kematian,” kata Rafiq.

Di kesempatan itu, orang nomor satu di Bumi Berazam ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus bersama-sama dan jangan pernah berhenti menekan demam berdarah serta selalu waspada terhadap demam berdarah.

Sementara itu, Kepala Kantor KKP kelas II Tanjungbalai Karimun Bakhtiar Agus

Wijaya menambahkan, dengan menggandeng Dinkes, program tersebut juga akan diterapkan pada lingkungan masyarakat melalui Dinas ke Puskesmas setiap Kecamatan.

“Kegiatan ini untuk menekan populasi nyamuk, tidak hanya di kawasan pelabuhan saja, tapi juga bersama Dinas Kesehatan. Untuk ke Rumah-rumah akan dihandle puskesmas, lalu juga ke sekolah dan pasar. Jadi masyarakat bisa melaporkan kasus demam berdarah di lingkungan dan tidak harus ke puskesmas lagi,” tambahnya. (riandi)��ƀy*