Eli Jajakan Ginjal Buat Bayar Tunggakan Perawatan Anaknya Dianggap Tak Benar! Ini Bantahan Pihak RSUD Muhd Sani

Karimun, Lendoot.com – Direktur RSUD Muhd Sani, Kabupaten Karimun menjelaskan bawah tidak adanya biaya awal ataupun tunggakan yang dibebankan pihak rumah sakit atas perawatan penderita tumor otak, Elandra Dwiguna (23).

Hal ini dikatakannya saat pihaknya menggelar konferensi pers, Senin (1/7/2019) sore. Bahwa sebelumnya Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Muhammad Sani telah membantu sepenuhnya biaya bagi pasien-pasien yang tidak mampu, termasuk Elandra.

“Tidak ada tunggakan. Selama dirawat sebulan di RSUD Muhammad Sani Karimun, untuk penanganan awal tidak ada dipungut biaya sama sekali. Sebelum pulang yang kemaren, pasien kita sarankan mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sehingga tidak ada biaya yang keluar,” jelasnya.

Sebelumnya, ayah Elendra sempat menawarkan ginjalnya di pintu masuk keluar pelabuhan Karimun, Sabtu (29/6/2019) pekan lalu. Alasan Eli menjual ginjalnya untuk membayar hutang di RSUD M Sani sekitar Rp20 juta setelah menjalani perawatan 20 hari.

Kabar ini lantas menjadi viral.  Semua orang sibuk dan tindakan Eli menjadi perhatian banyak pihak.  Bahkan, Anggota DPRD Karimun Nyimas Novi langsung turun tangan memberikan solusi agar Elendra tetap dirujuk ke RSUD M Sani.

Lebih lanjut, Zulhadi dalam bantahannya mengatakan, setelah sebulan dirawat, Elandra sudah diperbolehkan pulang sembari menunggu proses rujukan ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) selesai. Elandra membutuhkan penangan lebih lanjut, berupa operasi oleh dokter spesialis bedah syaraf.

“Dari keluarga satu bulan dirawat juga sudah tidak betah lagi dirawat di rumah sakit pingin dirawat di rumah dulu. Jadi keluarga mencarikan solusi untuk ke Batam sambil BPJS atau JKN-KIS itu keluar,” ujarnya.

Zulhadi menambahkan, SKTM Elandra sedang diuruskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun untuk penerbitan kartu jaminan kesehatan. Dengan berbekal kartu itu maka Elandra dapat dibawa ke RSOB.

“Karena BPJS masih dalam pengurusan oleh Dinkes Karimun, belum jadi berangkat ke Batam,” tambahnya. (riandi)