Bupati Karimun dan Karantina Pertanian Lepas Ekspor Bungkil Kelapa Kundur ke Malaysia

Karimun, Lendoot.com – Bupati Karimun, Aunur Rafiq didampingi Kantor Karantina Pertanian Kelas II Tanjungbalai Karimun melepas ekspor 45 ton bungkil kelapa asal Kundur, Rabu (20/3/2019).

Komoditi yang dieksport perdana adalah bungkil kelapa dan air kelapa. PT Saricotama Indonesia yang terletak di Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, sebagai pelaksana usaha sekaligus eksportirnya.

Pada kesempatan ini, Kepala Karantina Kelas II Tanjungbalai Karimun, Priyadi mengatakan bahwa sebelum dilakukan ekspor, pihaknya telah melakukan monitoring untuk menjamin keamanan kesehatan pangan layak dikonsumsi.

“PT Saricotama ini kan memproduksi bungkil dan air kelapa dalam bentuk fresh, jadi kita jamin kesehatan supaya nanti aman kemudian layak dikonsumsi dan terstandar sampai di negara tujuan,” kata Priyadi.

Priyadi menyebut, jaminan agar bahan pangan yang diekspor terstandar merupakan tugas dari Kantor Karantina sehingga mencegah terjadinya penolakan ekspor dari negara tujuan.

“Karena kalau yang dieskpor tidak terstandar ada penyakit maupun tidak layak konsumsi, tentunya ada penolakan dari negara tujuan, ini kan harga diri bangsa dan kita berusaha agar itu tidak terjadi,” ujarnya.

Melalui ekspor ini, Priyadi berharap aktifitas ekspor dari komoditi lain dapat meningkat. Dirinya juga menyampaikan Karantina siap membantu eksportir yang ingin melakukan kegiatan ekspor.

Sementara itu, Aunur Rafiq pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasihnya kepada Karantina Pertanian yang mendorong akselerasi ekspor komoditi kepala berupa bungkil dan air kelapa dari Kabupaten Karimun tersebut.

Adanya dorongan akselerasi ekspor seperti ini, katanya, akan mendorong ekportir bisa melakukan ekpansi ke depannya agar lebih besar lagi.

“Ini memberikan motivasi dan dorongan kepada komoditi yang lain, seperti nanas, pisang dan rumput laut. Mudah-mudahan ada eksportir yang bisa kita sounding-kan,” ucap Rafiq.

Selain itu dikatakan Rafiq, pemerintah daerah berkomitmen membantu para petani agar ketersediaan bahan baku tetap baik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengembangan bibit unggul, bantuan bibit dan pupuk.

“Sehingga para patani ini dapat terayomi,” ujar Rafiq. (parulian turnip)