Karimun, Lendoot.com – Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun bersama Bupati Karimun, Aunur Rafiq melakukan pelepasan ekspor hasil pertanian Karimun.
Pelepasan ekspor produk pertanian Kabupaten Karimun ini dalam program Agro gemilang (Ayo Galakan Ekpsor, Generasi Milenial Bangsa) Kementerian Pertanian di PT Sarico Tama, Pulau Kundur, Selasa (21/4/2019).
Adapun produk hasil pertanian Kabupaten Karimun yang diekspor yakni, kulit pohon bakau sebanyak 20 ton ke Negara Philipina dengan taksiran harga Rp 140 juta.
Selain itu komoditi ekspor yang dilepas adalah 45 ton daging kelapa setara Rp 360 juta dan 15 ton air kelapa setara Rp 25,5 juta tujuan Malaysia.
“Ini komoditas baru yang mungkin belum ada di daerah lain. Kami baru dengar disini. Dan, ini perdana ekspor kulit bakau. Ini berpotensi, kalau bisa malah diolah dulu,” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) dalam sambutannya.
Sementara itu, Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang ikut dalam pelepasan menyampaikan masyarakat dan eksportir harus dapat peluang-peluang yang ada.
“Hendaknya terbuka cakrawala kita untuk komoditi-komiditi lain yang dapat diekspor. Di daerah kita juga ada sagu, gambir dan pinang,” ujarnya.
Rafiq juga menyebutkan hasil pertanian seperti nanas, pisang, rumput laut dan komoditi lainnya dapat ditingkatkan secara bertahap.
Sementara Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, drh Priyadi memaparkan, berdasarkan data IQFAST di wilayah kerjanya pada tahun 2018 jumlah ekspor daging kelapa tercatat sebanyak 4.975 ton (Rp 39.3 M).
Sedangkan air kelapa sebanyak 940 ton (Rp. 1.3 M). Jumlah ekspor daging kelapa dari Tanjung Balai Karimun pada hingga Mei tahun ini meningkat 23.91% yaitu sebanyak 1.767 ton, sedangkan air kelapa mencapai 400,35 ton. (parulianturnip)