Mandi Safar, sebuah tradisi unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun di Tanjungpinang, menjadi salah satu warisan budaya yang masih lekat di tengah masyarakat.
Ritual mandi yang dilakukan pada Bulan Safar dalam kalender Hijriah ini memiliki makna mendalam dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Melayu di daerah tersebut.
Tradisi Mandi Safar memiliki beberapa makna, di antaranya; menolak bala. Mandi Safar diyakini sebagai cara untuk menolak bala dan marabahaya yang mungkin terjadi. Air yang digunakan untuk mandi dianggap memiliki kekuatan magis untuk membersihkan diri dari segala hal negatif.
Menjaga kesehatan, selain aspek spiritual, Mandi Safar juga dikaitkan dengan menjaga kesehatan tubuh. Mandi dengan air bersih dipercaya dapat menyegarkan tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Menguatkan silaturahmi. Acara Mandi Safar biasanya dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat. Hal ini menjadi momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan.
Mendoakan Keselamatan. Mandi Safar juga menjadi ajang untuk berdoa bersama agar diberikan keselamatan, kesehatan, dan rezeki yang melimpah.
Proses pelaksanaan Mandi Safar biasanya diawali dengan persiapan air yang akan digunakan untuk mandi. Air ini biasanya diambil dari sumber air yang dianggap bersih dan suci. Setelah itu, masyarakat akan berkumpul di tempat yang telah ditentukan untuk melakukan ritual mandi secara bersama-sama.
Selama proses mandi, biasanya diiringi dengan pembacaan doa-doa dan zikir. Setelah selesai mandi, biasanya dilanjutkan dengan acara makan bersama untuk mempererat tali silaturahmi.
Mandi Safar tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Tanjungpinang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemko Tanjungpinang berupaya untuk melestarikan tradisi Mandi Safar ini. Berbagai upaya dilakukan, seperti menjadikan Mandi Safar sebagai acara tahunan dan mempromosikannya sebagai salah satu daya tarik wisata budaya.
Mandi Safar memiliki beberapa manfaat, di antaranya; Menjaga Identitas Budaya. Mandi Safar merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Tanjungpinang. Dengan melestarikannya, kita turut menjaga kelangsungan budaya Melayu.
Mendidik generasi muda. Melalui tradisi Mandi Safar, generasi muda dapat belajar tentang nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama.
Menarik wisatawan. Mandi Safar dapat menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya Melayu.
Mandi Safar adalah tradisi yang sarat dengan makna dan nilai-nilai luhur. Dengan melestarikan tradisi ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. (berbagai sumber/rsd)