Karimun, Lendoot.com – Dulunya bahkan sebagian besar hingga kini, warga kepulauan seperti warga di Kabupaten Karimun, kurang menyukai yang namanya ikan air tawar.
“Dulu, ikan air tawar banyak tak mau. Sedikit sekali yang mau beli ikan air tawar, seperti lele, mas, mujaer atau gurami,” ujar Man seorang peternak ikan di Wonosari, Selasa (3/9/2024).
Seiring berjalannya waktu, banyaknya orang dari luar pulau ini, seperti dari Riau, Jawa dan sekitarnya, yang merantau ke daerah ini (karena mendapatkan pekerjaan di beberapa industri, red), akhirnya konsumsi ikan air tawar di daerah ini meningkat.
Data dari dinas perikanan, kebutuhan ikan air tawar di Kabupaten Karimun secara umum mencapai empat ton per bulan. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Karimun yang berkisar 250 ribu jiwa.
“Sekarang permintaannya cukup tinggi. Stok dari peternak lokal, untuk nila dan gurami, sekarang ini saya harus mendatangkan dari Pekanbaru Riau,” ujar Ahmad seorang penjual sekaligus distributor ikan air tawar di Pasar Puakang.
Ternak ikan air tawar merupakan salah satu usaha yang menjanjikan dan terus berkembang, umumnya di Indonesia. Dengan permintaan pasar yang tinggi dan potensi keuntungan yang besar, bisnis ini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi sejumlah peternak lokal.
“Permintaan pasarnya sudah mulai tinggi juga di Karimun. Banyak orang sadar, ikan air tawar merupakan sumber protein hewani yang penting dan menjadi bagian dari menu sehari-hari masyarakat kita,” ujar Zein, peternak lainnya. (msa)