Tanamkan Nilai Luhur Bangsa untuk Cegah Hoaks Pemilu 2024

Suasana diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam, Provinsi Kepri, belum lama ini. (ft humaskominfo)

Kepri – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan nilai luhur bangsa guna mencegah penyebaran informasi hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian selama penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.

Menurutnya, dalam rangkaian tahapan Pemilu 2024 sampai saat ini, masih terjadi penyalahgunaan media sosial untuk penyebaran hoaks yang dapat merendahkan martabat sesama anak bangsa.

“Karena merendahkan martabat orang lain tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang sudah ditanamkan para founding father dan pendahulu kita,” tuturnya dalam Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam, Provinsi Kepri, seperti lendoot.com kutip dari infopublik.id, Rabu (17/1/2024).

Menkominfo menjelaskan sebaran hoaks, fitnah dan ujaran kebencian berpotensi mencederai demokrasi. “Karena hoaks itu punya saudara kandung namanya fitnah, terus dia punya adik namanya ujaran kebencian. Jadi hoaks, fitnah, ujaran kebencian itu adik kakak dan dia punya saudara sepupu yang namanya merendahkan martabat orang lain,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo telah melaksanakan berbagai strategi komunikasi publik guna menyebarluaskan berbagai informasi terkait Pemilu 2024. Bahkan, Kementerian Kominfo juga mendorong Kampanye Pemilu Damai untuk menyukseskan Pemilu 2024.

“Melalui media sosial dan berbagai macam kanal komunikasi, kami terus melakukan amplifikasi pesan Pemilu Damai 2024 untuk menjaga situasi terus kondusif. Kementerian Kominfo juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis kampus, komunitas, media, dan bahkan operator telepon seluler,” jelas Menteri Budi Arie.

Salah satu hasil kolaborasi Kementerian Kominfo dengan mitra strategis berupa kegiatan literasi digital dan diseminasi informasi penggunaan media sosial di masa Pemilu. Menurut Menkominfo, kolaborasi itu berperan penting dalam mencegah sebaran konten negatif, termasuk hoaks.

“Kolaborasi ini kami yakin dalam mencegah masyarakat kita terpapar berbagai konten negatif di ruang digital. Khususnya adalah kekacauan informasi atau information disorder seperti misinformasi, disinformasi, dan malinformasi atau yang populer kita kenal dengan kata hoaks,” tuturnya.

Dalam Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih, Menkominfo Budi Arie didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong dan Staf Khusus Menteri Sugiharto.

Hadir pula Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Ketua KPU Provinsi Kepulauan Riau Indrawan Susilo Perbowoadi, Ketua Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau Said Abdullah Dahlawi, perwakilan Polda Riau, perwakilan Danrem 033/Wira Pratama dan Ketua KPID Riau Henky Mohari. (rsd)