Selain Pantai Indah, Wisata Bintan Perlu Jual Kopi Robusta, Salak dan Gonggong

Pohon dan buah salak sari intan Bintan. (ft dgip)

Bintan, Lendoot.com – Perencanaan pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal (local wisdom) di Bintan terus menjadi perhatian Pemkab Bintan. Bbeberapa isu terkini dan peluang terkait perkembangan dunia pariwisata terus menjadi perbincangan.

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bintan, Iwan Winarto bahwa  potensi pariwisata di Bintan yang unik. Sejauh ini pariwisata Bintan hanyak terkenal dengan pantai indah dengan resort dan hotelnya saja, tetapi kearfian lokal dari masyarakatnya tidak begitu dikenal.

Oleh karena itu, katanya, potensi pariwisata berbasis kearifan lokal di setiap desa yang ada harus dapat diangkat ke permukaan.

“Kita punya kopi robusta di Desa Pengudang yang kalau dikembangkan ini bisa menjadi income untuk masyarakat itu sendiri. Buah salak di Toapaya dan Pengudang, makanan gonggong dan sebagainya,” ungkap Iwan.

Dengan potensi kearifan lokal tersebut, konsepnya adalah wisatawan lokal maupun manca negara ketika pergi ke destinasi resort dan hotel terkenal di Bintan, turis tersebut tidak hanya berfokus liburan pada satu tempat saja.

Para turis juga bisa diajak ke berbagai desa di Bintan dengan kearifan lokalnya dan bernilai wisata. Pada dasarnya, sebut Iwan, turis mancanegara menyukai hal-hal yang unik dan hal yang tidak biasa mereka jumpai.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan mengatakan para penggiat potensi-potensi pariwisata di Bintan. Perlu kolaborasi untuk mengindahkan para turis-turis yang berkeinginan mengunjungi desa wisata berbasis kearifan lokal di Bintan.

“Jadi, bisa saja paket-paket wisata resort dan hotel di Bintan itu harus disisipkan paket-paket untuk para wisman berkunjung ke desa wisata berbasis kearifan lokal. Di sini lah kolaborasi pemerintah daerah, pelaku wisata bahkan akademisi untuk merumuskannya,” jelas Bupati Roby Kurniawan. (amr)