Pengaruh Media terhadap Gaya Hidup Makanan Tak Sehat bagi Kesehatan Remaja

Sebagian besar kita mengenal yang namanya makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza, hamburger, donat, atau keripik kentang, mie instan dan sebagainya, apalagi kalangan remaja yang banyak tahu dari media yang masif saat ini. Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula, namun banyak yang rendah nutrisi atau gizi. Terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini bahkan sudah dijadikan gaya hidup sehari-hari sebenarnya tidak disarankan. Praktis, cepat, enak dan mengenyangkan menjadi alasan banyak remaja lebih memilih mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food daripada memilih makanan sehat warisan nenek moyangnya.

Penulis: Auvykaimeldyanti (NPM, 2207201010017), Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Sebagian besar kitamengenal yang namanya makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza, hamburger, donat, atau keripik kentang, mie instan dan sebagainya, apalagi kalangan remaja yang banyak tahu dari media yang masif saat ini.

Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak kalori, lemak, garam, dan gula, namun banyak yang rendah nutrisi atau gizi. Terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini bahkan sudah dijadikan gaya hidup sehari-hari sebenarnya tidak disarankan.

Praktis, cepat, enak dan mengenyangkan menjadi alasan banyak remaja lebih memilih mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food daripada memilih makanan sehat warisan nenek moyangnya.

Remaja kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun memiliki kebutuhan gizi atau nutrisi yang spesial berbeda dari sisi biologis maupun psikologis dibandingkan kelompok umur lainnya.

Dari segi biologis remaja terjadi di masa pertumbuhan yang pesat dan perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan masa pubertas.

Apabila dipandang dari sisi psikologis, remaja tidak terlalu memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihannya, remaja lebih memperhatikan faktor lain.

Faktor-faktor itu di antaranya; Pengetahuan, Pengaruh Teman Sebaya, Tempat Nyaman untuk Berkumpul, Cepat dan Praktis, Rasa yang Enak, Uang Saku, Harga yang Murah, dan Brand Makanan Cepat Saji

Dalam sebuah penelitian disampaikan ada beberapa dampak mengkonsumsi makanan cepat saji bagi kesehatan di antaranya;

1.      Obesitas atau Kegemukan

2.      Meningkatkan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

3.      Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes

4.      Meningkatkan Faktor Risiko Kanker

5.      Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung

6.      Meningkatkan Faktor Risiko Stroke

Sebagai salah satu penyakit yang sering ditemui di tengah masyarakat Indonesia, obesitas menjadi penyakit yang perlu mendapatkan perhatian, karena obesitas merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit seperti serangan jantung koroner, diabetes, hingga kanker usus besar.

Berikut ini adalah lima tips mencegah obesitas untuk usia dewasa yang berada di rentan usia 18-60 tahun, di antaranya dengan:

1. Menghindari konsumsi minuman ringan dan bersoda

2. Membatasi konsumsi jus buah

3. Melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit sehari

4. Mengurangi stres dengan berpikir positif dan mengenali emosi makan

5. Menimbang berat badan secara teratur.

Dengan tips diatas, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk mau menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit obesitas yang membawa berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya.

Ayoo.. Hidup bersih dan sehat, dan lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat obesitas, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Salam sehat dan tetap semangat! (**/rsd)