Masuk Musim Hujan, Warga Anambas Rentan Hadapi Banjir dan Longsor

“Dasar gugatan adalah perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat,” tegas Sirajuddin Nur.

Anambas, Lendoot.com – Memasuki penghujung tahun 2022, sejumlah wilayah di Provinsi Kepri diprediksi akan mengalami bencana banjir yang cukup besar.

Salah satunya kewaspadaan yang ditunjukkan warga di Kabupaten Kepulauan Anambas. Daerah yang masuk dalam wilayah perbatasan dengan wilayah lautan itu lebih dominan kerap dilanda banjir yang membuat aktivitas masyarakat setempat terganggu.

Tidak hanya terjadi pada sektor maritim dengan wilayah perbatasan lautannya, Anambas juga terancam bencana banjir di daratannya, yang kerap mengancam jiwa.

Seperti akhir-akhir ini, saat memasuki musim penghujan, banjir dan longsor kerap terjadi. Ini menjadi sebuah masalah, apalagi ketika menghadapi curah hujan yang tinggi dalam rentan waktu yang signifikan kerap mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Anambas.

 Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Tarempa, Senin (11/12/2022) malam tadi. Hujan lebat yang mengguyur Ibukota Anambas sejak siang hingga malam hari tersebut menyebabkan debit air dari gunung turun ke dataran rendah yang mengarah ke wilayah Tarempa.

Hal tersebut menyebabkan beberapa jalan dan Kantor di sekitar Kelurahan Tarempa tergenang air mulai dari sebatas mata kaki hingga ketinggian 30 cm pada tempat-tempat tertentu.

Lurah Tarempa, Syamsir membenarkan peristiwa kejadian tersebut, dirinya mengatakan bahwa banjir di wilayah Kelurahan Tarempa memang telah menjadi hal biasa ketika musim hujan melanda Ibukota Anambas.

“Banjir semalam menggenangi beberapa wilayah di sekitar Kelurahan Tarempa, seperti Jalan Imam Bonjol, Jalan Raden Saleh, Jalan Kampung Baru dan wilayah sekitar Jalan Ahmad Yani juga ikut tergenang meskipun tidak tinggi. Beberapa kantor juga ikut terendam ” jelas Syamsir, Senin, 12 Desember 2022

“Ketika kejadian banjir semalam juga, kita dari pihak Kelurahan Tarempa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan BPBD dalam mengantisipasi banjir. Hal ini selalu kita laksanakan dalam upaya waspada, karena wilayah Kelurahan Tarempa memang memasuki daerah siaga ketika musim hujan,” tambahnya.

Syamsir mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengantisipasi hal ini agar tidak terus berlanjut ketika hujan melanda, apalagi jika musim penghujan yang curah hujannya tinggi.

“Kita telah menyampaikan kepada atasan dan pihak terkait untuk menindaklanjuti hal ini, seperti pembuatan gorong-gorong yang nantinya akan berfungsi untuk mengalirkan air langsung menuju sungai dan laut, tentu saja dengan harapan agar banjir bisa di minimalisir,” jelasnya

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat, jika curah hujan tinggi mengguyur wilayah yang rawan banjir, agar sekiranya dapat berhati-hati dan waspada terhadap situasi yang sekitar. (*/ropi)