Batam – Harga beberapa komiditi kebutuhan pokok masyarakat di Kota Batam bervariasi. Untuk daging dan sayuran sampai saat ini masih terbilang stabil. Hanya saja, harga santan melonjak tajam.
Santan murni yang pekan sebelumnya biasa dibanderol Rp30 ribu per Kilogram (Kg), Rabu (5/3/2025), harganya masih sudah mencapai di Rp46 ribu per Kg. Sedangkan santan campur Rp23-25 ribu per kilogram.
Ini juga sesuai dengan pantauan harga bahan pokok yang dilakukan Komisi II DPRD Kota Batam ke Pasar Mitra Raya, Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepri, kemarin.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Gabriel Sianturi mengatakan ini disebabkan pasokan kelapa yang ada di Kota Batam banyak yang berasal dari daerah di luar Kepri. “Begitu juga dengan telur ayam, kita masih bergantung penuh dari Medan,” kata Gabriel.
Ketua Komisi II DPRD Batam, Muhammad Yunus Muda menyebut perlu adanya kerjasama antara Pemko Batam dan pihak terkait agar ketersediaan bahan pangan tidak mengalami kendala. Potensi kelapa di Batam yang sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih maksimal untuk memenuhi kebutuhan santan di daerah tersebut.
“Kalau kelapa ini, Batam sebenarnya punya potensi. Tinggal bagaimana pemerintah mengelolanya. Persoalannya, jika semua pasokan berasal dari luar daerah, kita akan rentan terhadap gangguan distribusi,” katanya.
Menurutnya, yang terpenting adalah langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok, termasuk sayur, telur, dan ayam. Pasar Mitra Raya sendiri ialah pasar kelas menengah ke atas, di mana daya beli masyarakat relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional lainnya di Batam.
Yunus mengatakan telah memastikan harga kebutuhan pokok masih dalam kondisi stabil, dengan stok pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Fitri nanti.
Kendati demikian, dia tetap menekankan perlunya koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam untuk memastikan ketersediaan bahan pangan tetap aman.
Dari hasil sidak ini, DPRD Batam berencana untuk membahas lebih lanjut strategi pengamanan stok pangan dengan Disperindag. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga dan harga tetap stabil selama Ramadan hingga Idul Fitri. (rst)