Bawa Isu SARA, Sikap Arogan Ketua Ormas ke Desa Tinjul Tuai Kecaman

Suasana kisruh yang terjadi di Desa Tinjul, kemarin. (ft gafar)

Lingga – Kisruh sengketa lahan yang terjadi di Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga semakin menjadi.

Permasalahan ini berbuntut keterlibatan seorang Ketua Ormas (organisasi masyarakat) yang dinilai banyak pihak telah melakukan tindakan yang arogan. Bahkan jauh dari sika beretika ketika masuk ke wilayah orang lain.

Berdasarkan keterangan seorang warga Desa Tinjul, kehadiran Ketua Ormas tersebut dengan beberapa orang lainnya ke Desa Tinjul tersebut dengan membawa Sajam (senjata tajam). Bahkan, dikabarkan sempat melakukan tindakan provokatif terhadap penduduk Desa.

Tidak hanya itu, Ketua Ormas dimaksud juga membawa nama-nama suku atau mengandung unsur SARA saat datang ke desa tersebut.

Abu Bakar, yang merupakan Warga Desa Tinjul saat dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut. Abu bakar mengatakan, dirinya menyayangkan sikap dan tindakan yang dilakukan Ketua Ormas yang dinilainya sangat tidak beretika.

“Sebagai seorang yang mengatakan dirinya Ketua Ormas, seharusnya tidak bersikap demikian, sangat tidak pantas ketika masuk ke wilayah orang lain dengan melakukan tindakan provokatif dan bahkan membawa Isu SARA,” ungkap Abu Bakar, Rabu (16/4/2025).

Abu mengatakan, seharusnya semua pihak dapat mengikuti prosedur hukum yang ada. Tidak boleh melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Apalagi ini menyangkut kepentingan bersama.

“Kita ini berada di negara hukum, jadi harus menjunjung tinggi prosedur hukum yang ada. Jika memang ada yang salah, tidak perlu melakukan tindakan yang provokatif dan bahkan membawa Isu SARA.”

“Apalagi tadi ada dari pihak kepolisian yang hadir untuk melakukan pengamanan, namun bahkan dari kelompok itu ada yang mendorong Kapolsek Singkep Barat,” ujar Abu Bakar.

IPTU Hendry, Kapolsek Singkep Barat membenarkan terkait dirinya mendapat perlakuan didorong atau ditolak oleh seseorang dari Ormas tersebut saat dirinya mencoba mengamankan pertikaian yang terjadi di Desa Tinjul.

“Ya, saat kami mencoba meleraikan antar kedua belah pihak yang sedang bertikai, saya sempat didorong oleh salah seorang yang ada di situ,” ungkap IPTU Hendry

Sebagai Ketua Ormas, kata warga lainnya, seharusnya dapat memberi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Bukan malah memberi contoh sikap arogan yang sangat tidak pantas, bahkan sampai membawa Isu SARA dengan membawa-bawa nama suku.

“Semoga hal ini dapat segera diselesaikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Jika yang bersangkutan tidak diberikan sikap yang tegas, bukan tidak mungkin ke depannya akan melakukan tindakan yang dapat membahayakan orang lain, bahkan menimbulkan perpecahan karena telah membawa nama suku dan ras,” ujar warga lainnya. (gaf)