Nyekar Alias Ziarah Kubur yang Menjadi Tradisi usai Salat Idulfitri

Warga Muslim sedang ziarah kubur di salah satu daerah di Jawa, beberapa waktu lalu. (ft nuonline)

Tradisi turun-temurun usai melaksanakan Salat Idulfitri masih sangat banyak dilakukan Umat Islam Indonesia, hingga kini. Yakni nyekar atau lebih dikenal sebagai ziarah kubur.

Usai Salat Idulfitri, umat berbondong-bondong berziarah ke makam orang tua dan leluhur mereka. Berziarah bersama-sama keluarga kecil menjadi kebiasaan kebanyak umat Islam di Indonesia.

Ziarah ini dimaksudkan, selain untuk bersilaturahmi kepada sesama umat yang datang ke pemakaman, ritual ini juga untuk mengingat para orang tua dan leluhur yang telah mendahului mereka.

Keberadaan mereka saat ini tak lepas dari jasa para orang tua dan leluhur. “Oleh karena itu sudah selayaknya kita mendoakan mereka,” ujar warga Karimun yang menggelar ziarah kubur di Pemakaman Kapling, beberapa hari lalu.

Sebagian besar ulama menyatakan tidak ada larangan terkait ziarah kubur. Orang yang suka ziarah mengambil inisiatif untuk dapat kirim doa pada hari-hari yang penuh rahmat dan ampunan dan  di hari yang berbahagia seperti Idulfitri. (**/rsd)