Bisnis Kuliner; Prospek, Mengelola Modal hingga Cara Menghasilkan Keuntungan

Modal yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis kuliner tersebut tidak begitu besar tetapi perputaran uanganya berjalan dengan cepat. Hanya saja, sebelum benar-benar terjun terjun ke bisnis kuliner, ada baiknya Anda mengetahui prospek dan contoh mengelola modal usaha, cara perhitungan biaya bisnis kuliner ini.

Saat ini bisnis kuliner masih sangat menjanjikan. Terbukti di sekitar kita banyak dijumpai bisnis kuliner, seperti misalnya gerai usaha batagor, baso tahu, tahu susu, martabak, kripik, roti bakar.

Saat ini juga sudah sangat banyak kita jumpai di sekitar kita keberedaan gerai yang menjual produk minuman ringan yang kekinian.

Modal yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis kuliner tersebut tidak begitu besar tetapi perputaran uanganya berjalan dengan cepat.

Hanya saja, sebelum benar-benar terjun terjun ke bisnis kuliner, ada baiknya Anda mengetahui prospek dan contoh mengelola modal usaha, cara perhitungan biaya bisnis kuliner ini.

Dikutip dari carainvestasibisnis.com dan beberapa sumber, berikut ini paparannya:

Prospek Bisnis Kuliner

Usaha kuliner memiliki prospek yang menjanjikan sehingga bisa mendatangkan keuntungan  yang lebih besar dibanding bisnis lainnya.

Bahkan keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis kuliner bisa mencapai 100 persen. 

Dengan prospek bisnis yang begitu menjanjikan tak heran kalau bisnis ini dilirik oleh banyak orang. Hal ini membuat persaingan dalam bisnis kuliner menjadi semakin ketat.

Untuk bisa menghadapi persaingan yang berat dalam dunia usaha kuliner, Anda harus bisa berinovasi untuk bisa menciptakan produk yang kekinian dan sesuai dengan tren bisnis yang sedang berkembang.

Inovasi itu terdiri dari rasa dan bentuk makanan atau minuman yang akan membuat bisnis Anda memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bisnis lainnya. Selain itu, Anda juga perlu melakukan promosi yang efektif untuk memenangkan persaingan pasar.

Sebelum menjalankan usaha kuliner ini Anda juga harus mempelajari beberapa hal, termasuk  contoh perhitungan biaya bisnis kuliner agar dapat memperkirakan berapa modal awal yang Anda perlukan untuk membuka usaha kuliner tersebut.

Hal ini penting dilakukan karena bagi para pengusaha pemula, memperhitungkan modal yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis kuliner memang menjadi sesuatu yang sedikit krusial.

 Hal-Hal yang Perlu Anda Perhatikan saat Memulai Bisnis Kuliner

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menjalankan sebuah usaha kuliner, di antaranya:

Memilih Kuliner yang Diminati Banyak Orang

Dalam menjalankan bisnis kuliner, Anda harus bisa mencari ide makanan atau minuman yang paling banyak peminatnya. Kuliner yang diminati oleh banyak orang cenderung akan laku keras di pasaran. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam mendapatkan omzet dan keuntungan yang besar. Beberapa jenis kuliner yang punya peminat yang terbilang besar antara lain ice cream, friend chicken, aneka gorengan, aneka snack, dan lain-lain.

Menyediakan Produk Kuliner yang Akan Dijual

Setelah menentukan kuliner apa yang disukai oleh banyak orang,  selanjutnya Anda tinggal menyediakan produk kuliner yang akan Anda jual. Untu itu, Anda dapat memproduksi makanan atau minuman tersebut sendiri.

Untuk bisa membuat produk kuliner tersebut, Anda dapat mencari resepnya melalui buku resep masakan maupun mempelajarinya melalui media sosial. Pastikan produk kuliner yang Anda buat rasanya benar-benar enak dan disukai oleh para konsumen.

Selain membuat produk kuliner sendiri, Anda juga dapat bergabung dengan waralaba atau sistem keagenan. Hal ini dilakukan beberapa pengusaha untuk memangkas produksi kuliner.

Contoh Perhitungan Biaya Bisnis Kuliner

Berikut ini contoh perhitungan biaya bisnis kuliner dari awal hingga siap buka;

Biaya Investasi

Rincian biaya investasi usaha makanan ringan antara lain sebagai berikut:

Biaya Penyediaan Etalase atau Gerobak Dagang: Rp 2 juta

Alat Press Sealer: Rp200 ribu

Peralatan Lainnya: Rp800 ribu

Jadi, total biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk membuka usaha makanan ringan adalah sebesar Rp 3 juta.

Biaya operasional

Biaya operasional yang harus dikeluarkan meliputi:

Biaya Gaji Pegawai: Rp800 ribu

Belanja Berbagai Jenis Makanan Ringan: Rp1 juta

Sewa Lokasi Usaha: Rp550 ribu per bulan

Biaya Kebersihan dan Listrik: Rp150 ribu per bulan

Jadi, total biaya operasional usaha makanan ringan yang harus Anda keluarkan adalah Rp 2,5 juta per bulan

Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan dari Bisnis Kuliner

Dengan melihat contoh perhitungan biaya bisnis kuliner, Anda akan bisa memperkirakan berapa banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari bisnis ini.

Untuk bisa menghitung keuntungan yang Anda dapatkan, Anda perlu menghitung berapa omzet kotor yang Anda dapatkan untuk kemudian dipotong oleh biaya operasional.

Jika dalam sehari Anda sanggup menjual makanan ringan minimal 50 pcs atau bungkus dan harga jualnya adalah Rp 5000 per bungkus, maka Anda akan mendapatkan omzet sebesar Rp250.000 per harinya.

Dalam satu bulan, Anda akan mendapatkan omzet kotor sebesar Rp7.500.000 yakni dengan rincian (30xRp250.000).

Untuk menghitung keuntungan bersih yang bisa Anda dapatkan setiap bulannya rinciannya adalah dengan memotong omzet kotor dalam sebulan dengan biaya oerasional setiap bulannya.

Jadi keuntungan bersih yang Anda dapatkan dalam sebulan adalah Rp5 juta (Rp 7.500.000 – Rp 2.500.000).

Demikianlah pembahasan tentang prospek dan contoh perhitungan biaya bisnis kuliner yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis ini. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. (*/mjr)