Astaka STQH X Provinsi Kepri ini Habiskan Rp1,147 Miliar dari APBD Karimun, Berikut ini Tanggapan Warganya

Untuk pembuatan astaka saja, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp1,1 Miliar. Untuk keseluruhannya, dikabarkan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp2,4 miliar lebih. Yang pasti pembuatan Astaka STQH X Provinsi Kepri itu menelan anggaran Rp1,1 miliar, atau tepatnya Rp1,147.932.183 yang bersumber dari APBD Karimun yang terlihat dari papan proyek yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV Seven Island itu. Proyek yang dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang itu berjudul Pembangunan Astaka STQH Tingkat Provinsi Kepri di Kabupaten Karimun. Tertuliskan juga sumber anggaran dari APBD Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2023. Masyarakat yang ditanyakan terkait penggunaan uang rakyat dari APBD Kabupaten Karimun 2023 untuk sebuah Astaka STQH X Kepri itu, beragam. Ada yang memakluminya, ada juga yang menilai banyak pembuzairan.

Karimun, Lendoot.com – Kemegahan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) X Tingkat Provinsi Kepri, pada 4-9 Mei 2023, cukup besar menguras keuangan daerah Kabupaten Karimun.

Untuk pembuatan astaka saja, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp1,1 Miliar. Untuk keseluruhannya, dikabarkan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp2,4 miliar lebih.

Yang pasti pembuatan Astaka STQH X Provinsi Kepri itu menelan anggaran Rp1,1 miliar dari APBD Karimun yang terlihat dari papan proyek yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV Seven Island itu.

Proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang itu berjudul Pembagunan Astaka STQH Tingkat Provinsi Kepri di Kabupaten Karimun. Tertuliskan juga sumber anggaran dari APBD Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2023.

Masyarakat yang ditanyakan terkait penggunaan uang rakyat dari APBD Kabupaten Karimun 2023 untuk sebuah Astaka STQH X Kepri itu, beragam. Ada yang memakluminya, ada juga yang menilai banyak pembuzairan.

Yang memberi tanggapan wajar memberikan komentar,”untuk pembangunan iman dan takwa, itu wajar lah. Lagipula kalau astaka itu bagus kan berarti kita bangga dan tidak buat malu daerah kita,” ujar Pribadi, seorang warga Karimun.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Sarma. Meski dia mendukung, namun dia menilai untuk pembangunan astaka dengan anggaran sebesar itu, justeru tidak menunjukkan tujuan kegiatan keagamaan yang baik.

“Kita memang perlu menunjukkan kesiapan dan kemegahan acara STQH itu, sebagai syiar agama, tapi jangan sampai Rp1,1 miliar gitu lah anggarannya. Saya rasa masih bisa lah megah dan menarik jauh di bawah angka fantastis itu,” ungkap Sarma.

Sementara yang kontra atau menilai sebagai pemubaziran anggaran itu berkata,”bukan kami menolak STQH-nya ya, tapi tolong yang wajar-wajar saja lah. Terlalu besar lah kalau cuma buat astaka saja sampai Rp1,1 miliyar. Anggaran fantastis segitu kan masih bisa buat bantu masyarakat yang saat ini sedang kesusahan,” ujar Sendi, warga lainnya.

Sementara itu, Sekdakab Karimun Muhammad Firmansyah selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang coba ditanyai tanggapannya soal sorotan masyarakat terkait anggaran fantastis astaka tersebut, sampai berita ini diturunkan, belum memberikan responnya. (msa)