Karimun, Lendoot.com – Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanjungbalai Karimun hingga saat ini masih berupaya menormalkan kembali layanan kelistrikan di wilayah Kabupaten Karimun.
Pemadaman bergilir harus terus dilakukan PLN hingga proses perbaikan kerusakan yang terjadi di mesin Unit 2 PLTU Sebatak kembali pulih.
Manager ULP PLN Tanjungbalai Karimun Hendrico mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Karimun atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Namun demikian, pihaknya terus berupaya mempercepat perbaikan kerusakan yang terjadi.
“Saat ini dari koordinasi yang kami lakukan bersama PLTU, komponen alat untuk perbaikan mesin yang rusak telah tiba dan kini proses perbaikan sedang berlangsung,” kata Hendrico dalam konfrensi Pers pada Sabtu (14/5/2022).
Ia mengatakan, proses perbaikan kerusakan itu, setidaknya membutuhkan waktu lebih kurang selama 7 hari.
“Perbaikan akan membutuhkan waktu 7 hari terhitung sejak tiba pada 13 Mei kemarin,” katanya.
Selain itu, Hendrico juga meminta maaf apabila skema pemadaman terkadang tidak sesuai dengan jadwal pemadaman yang dirilis oleh PLN.
Hal tersebut, menurut Hendrico disebabkan dalam proses menyalakan lampu, pihaknya harus melakukan koordinasi terlebih dahulu. Berbeda dengan proses pemadaman yang dapat dilakukan dengan cepat.
“Maka dari itu waktu menyalanya itu berbeda. Karena bukan satu atau dua trafo yang harus dihidupkan, akan tetapi mencapai ratusan dan titiknya juga berjauhan,” katanya.
“Belum lagi apabila ada terjadi ngangguan pada salah satu mesin, sehingga pihaknya harus memperpanjang waktu pemadaman,” katanya.
Ia menyebutkan, saat ini hampir 20 persen listrik di Karimun hilang akibat dari kerusakan yang terjadi di PLTU. Sehingga, agar tetap menyala walaupun kondisi kelistrikan yang sedang memprihatinkan, maka langkah pemadaman tersebut yang harus dilakukan.
Di sisi lain, beban puncak yang harus dipenuhi saat ini terbilang cukup tinggi. Terutama pasca kebijakan yang dibukanya pintu pelabuhan di Karimun.
“Beban saat hari malam itu sebanyak 30,5 MW, sementara saat siang bisa mencapai 24-28 MW. Sedangkan kemampuan efektif 35 MW. Tapi itu sudah berkurang karena mesin yang saat ini kita gunakan mesin lama,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini sedang menunggu relokasi 4 unit mesin agar kondisi kelistrikan di Karimun kembali normal. Selain itu, pengoperasian PLTU juga akan dilakukan pada 20 – 21 Mei 2022 mendatang.
“Empat unit mesin eks Asean Games itu diperkirakan tiba di Karimun awal Juni. Kemudian untuk PLTU juga mudah-mudahan segara bisa beroperasi dalam waktu dekat ini,” katanya.
(rko)




