UNFORGETTABLE! Kumpulan Kisah Karimun Tempo Dulu: Guru adalah Jabatan yang Disegani dan Terhormat (6/Habis)

Ilustrasi siswa SR saat parayaan HUT RI di Jalan Nusantara tempo dulu. (ft dok irphan)

Penulis: Raja Ilyas, Tokoh Masyarakat Melayu Karimun

Raja Iliyas. (ft dok pribadi)
Raja Iliyas. (ft dok pribadi)

Di suatu pagi yang cerah seperti biasa anak-anak malaksanakan kegiatan rutin pergi kesekolah dengan pakai yang bersih dan rapi. Setelan baju putih dan celana pendek warna krim dengan bahan American Drill kelihatan sangat necis, apalagi sudah diseterika dengan rapi.

Ada ciri khas pakaian anak-anak zaman itu adalah pakaian teksturnya tegang dan agak keras karena telah dicelup dengan kanji kemudian distrika, sedang baju dicelup dengan blaw (biru) supaya kelihatan lebih bersih dan cerah.

Sekolah yang dituju adalah SR 002 Bukit Senang.  SR adalah singkatan dari Sekolah Rakyat yang kemudian diganti dengan sebutan Sekolah Dasar hingga saat ini.

Ketika di sekolah SR saat itu fasilitas sekolah sangat menyenangkan, semua fasilitas terasa maksimal, meja kokoh dan dibuat sempurna sekali, satu meja lumayan luas duduk untuk dua orang murid, bisa dibuka untuk menyimpan peralatan sekolah.

Di depan meja dibuat lobang untuk menaruh tinta gunanya untuk mencelup pena untuk tulisan halus kasar salah satu pelajaran yang diajarkan.

Awal mulanya sekolah memakai batu grip , yaitu papan hitam petak sebesar buku yang fungsinya untuk menulis dengan pensil grid, papan gripnya dikasi bingkai supaya kelihatan rapi , praktis tidak perlu pakai buku atau pensil, semua itu disediakan gratis oleh sekolah dan tidak ada iuran ataupun uang sekolah dizaman itu semuanya ditanggung pemerintah sesuatu yang sangat menyenangkan.

Belakangan kemudian terjadi perubahan papan grip dan pensil grip diganti dengan buku tulis biasa hingga saat ini karena ngikuti perkembangan zaman.

SR 002 Bukit Senang adalah salah satu sekolah favorit saat itu diantara 3 sekolah SR lainnya yang ada saat itu yaitu SR 003 yang letaknya di jalan Teuku Umar dan SR 001 letaknya di Jalan Trikora.

Anak-anak sekolah SR saat itu sangat kreatif salah satunya setiap sekolah mempunyai Band Bocah namanya, pemusik-kecil ini sering tampil dalam acara-acara hari besar terutama menyambut Hari Kemerdekaan RI dan sering mempersembahkan tari tarian serta mempersembahkan Tablo yaitu sejenis drama tentang kepahlawanan perjuangan kemerdekaan.

Sosok saya kecil merupakan salah satu anak yang pintar di sekolah saat itu. Saya  pernah terpilih jadi wakil sekolah mengikuti Lomba Cerdas Cermat Tingkat SR se-Karimun berpasangan dengan dua rekan lainya yaitu, Zufri Taufik dan Arbiah (Kampung Tanjung) dan kami menjadi pemenang.

Atas jasa guru-guru yang sangat dikenang saat itu, terutama tidak akan pernah terlupakan kepala sekolahnya yaitu almarhum Raja Kona yang dengan cangklongnya sering menegur dan menasehati anak anak dengan ciri khasnya. Serta tentunya banyak lagi guru-guru telah banyak berjasa mendidik anak anak hingga banyak yang berhasil.

Mereka di antaranya al Zainal Usman , Alm Darmi Chaizir Zein, Raja Katidjah, Aidar, Tahir Umar, Tahir Putih dan lainnya.

Guru saat itu adalah jabatan yang sangat terhormat dan sangat disegani semua orang. Tidak mudah menjadi guru saat itu dan mereka adalah orang-orang yang sangat terpilih. (***)