Karimun adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Pulau Karimun Besar.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 kilometer persegi (Km2), dengan luas daratan 1.524 Km2 dan luas lautan 6.460 Km2. Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni.
Pada 2020, kabupaten Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 257.297 jiwa, dengan kepadatan penduduk 281,81 jiwa per Km².
Kabupaten Karimun berbatasan dengan kabupaten Kepulauan Meranti di sebelah Barat, kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hilir provinsi Riau di sebelah Selatan, Selat Malaka di sebelah Utara, dan kota Batam di sebelah Timur.
Sejarah
Dahulu, Karimun berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga keruntuhannya pada abad ke-13, dan pada masa itu pengaruh agama Budha mulai masuk. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk tahun 1414.
Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis, saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan raja-raja untuk tinggal di Malaka, dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil, lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591).
Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti : timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji.
Dikutip dari wikipedia.org, Karimun dahulu berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga keruntuhannya pada abad ke-13, dan pada masa itu pengaruh ajaran Hindu dan Buddha mulai masuk ke Pulau Karimun.
Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti yang berada di Pasir Panjang.
Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui oleh kapal-kapal dagang karena letaknya yang strategis di Selat Melaka, hingga pengaruh Kesultanan Melaka mulai masuk pada tahun 1414.
Pada Tahun 1511 Melaka jatuh ke tangan Portugis, sejak saat itu banyak rakyat Melaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk di Pulau Karimun, Pulau Kundur, Pulau Buru dan sekitarnya.
Sejak kejatuhan Melaka dan digantikan perannya oleh Kesultanan Johor, Pulau Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (Sultan Johor I, 1513-1528) hingga Sultan Ali Jalla Abdul Jalil Syah II (Sultan Johor IV, 1581-1597).
Dasar hukum pembentukan Kabupaten Karimun adalah UU Nomor 53 Tahun 1999. Saat ini Kabupaten Karimun dipimpin Bupati Aunur Rafiq, Wakil Bupati Anwar Hasyim dan Sekretaris Daerah Muhammad Firmansyah.
Dari sisi kehidupan beragama, yang beragama Islam paling dominan yakni sebesar 83,36%, disusul agama Buddha 11,17%, Kristen 5,08%, Protestan 3,90%, Katolik 1,18%, Konghucu 0,37% dan Hindu 0,02%.
Bahasa yang digunakan secara umum Bahasa Indonesia atau sebagai resmi. Sementara kesehariannya, masyarakat Kabupaten Karimun menggunakan Bahasa Melayu.
Pelat kendaraan Kabupaten Karimun sama dengan Provinsi Kepri, yakni BP xxxx K*. Kode Kemendagri 21.02
Periode pemerintahan pertama ditampuk Bupati Muhammad Sani
Pada 2001 sampai 2005 dengan Wakil Bupati Nurdin Basirun. Periode selanjutnya pada2005 sampai 2006, bupatinya, Nurdin Basirun dengan wakilnya Aunur Rafiq.
Pada 2006 sampai 2011 Bupati Nurdin Basirun masih menggandeng Aunur Rafiq sebagai wakilnya untuk dua periode.
Kemudian pada 2011 sampai 2015 Bupati Aunur Rafiq menjabat bersama Anwar Hasyim sebagai wakilnya. Untuk periode kedua juga demikian, Bupati Aunur Rafiq masih bersama Anwar Hasyim sebagai wakilnya.
Kabupaten Karimun memiliki 12 kecamatan, 29 kelurahan dan 42 desa (dari total 70 kecamatan, 141 kelurahan dan 275 desa di seluruh Kepulauan Riau).