Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar Batam Retak-retak

Batam, lendoot.com – Pelabuhan peti kemas terbesar di Batam, Pelabuhan Batu Ampar, retak. Sejak, Rabu (12/6/2019), rusak dan retaknya pelabuhan tersebut masih menjadi tontonan setempat.

Rusaknya pelabuhan ini dibenarkan Kepala Badan Pelabuhan Laut Badan Pengusahaan (BP) Batam, Nasrul Amri Latif kepada Lendoot.com, Kamis, (13/6/2019). Menurutnya bagian pelabuhan peti kemas Batuampar yang amblas tidak mengganggu aktivitas bongkar muat.

Bagian pelabuhan yang amblas diperkirakan seluas 35 x 15 meter, namun pihaknya memutuskan untuk tidak memakai bagian pelabuhan yang rusak dari seluas 72 X 20 meter tersebut.

“Demi keamanan, kami putuskan dua blok itu tidak dipakai,” ujar Nasrul.

Diketahui usia pelabuhan Batuampar sudah berusia 36 tahun. Nasrul menyampaikan penyebab amblasnya sebagian pelabuhan karena faktor keausan konstruksi.

“Sudah uji korosi juga, makanya kami ajukan revitasilasi,” katanya.

Sementara itu, untuk optimalisasi pelabuhan, pihaknya menggunakan bagian timur dan utara karena bagian yang amblas terletak di selatan.

“Kapasitas pelabuhan bisa sampai 4.500 TEUs, kita garansi tak ada kendala,” katanya.

Walaupun begitu, akan ada upaya perbaikan pasti dilakukan. Dan sekaligus juga revitalisasi pelabuhan Batuampar yang direncanakan dilakukan tahun ini.

Proyek multiyears tersebut sudah mau masuk pada tahap pelelangan. Akan tetapi karena peristiwa bagian pelabuhan yang amblas, maka revitalisasi pelabuhan akan dipercepat.

“Rencana lelang, tapi karena ada peristiwa ini, opsinya penunjukkan langsung, tapi kita serahkan ke dewan kawasan, minggu depan sudah dibawa ke pimpinan,” jelasnya.

Nasrul menjelaskan proyek revitalisasi ini sudah dianggarkan dari APBN, sekitar Rp 1,4 triliun. Pada tahap pertama ini dianggarkan Rp 300 miliar.

Awalnya revitalisasi pelabuhan akan dimulai dari utara pelabuhan, namun karena bagian selatan pelabuhan leblih dulu amblas. Maka proses revitalisasi dimulai dari selatan baru kemudian ke bagian utara.

“Seluruh dokumen sudah masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP), begitu lihat kejadian ini, kita hentikan ULP-nya, proses itu kan bisa bulan September,” katanya.

Hingga sore ini pelabuhan Batu Ampar yang amblas tersebut masih menjadi tontonan warga Batu Ampar Batam. (ronnye)