Jakarta, Lendoot.com – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi atas peran aktif lembaga filantropi dalam mendukung pemerintah menangani berbagai masalah sosial dan memberdayakan masyarakat.
Menurutnya, gerakan kebaikan yang dilakukan lembaga-lembaga ini sangat membantu upaya pemerintah untuk mengatasi tantangan sosial di masyarakat.
“Permasalahan sosial seperti kemiskinan, bencana alam, perlindungan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat, terlalu kompleks jika hanya diatasi oleh pemerintah,” jelas Muhaimin dalam acara Initiative Forum 2024: Collective Kindness yang diselenggarakan oleh Human Initiative di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin.
Untuk diketahui, filantropi adalah tindakan mencintai sesama manusia dan nilai kemanusiaan dengan cara menyumbangkan waktu, tenaga, dan materi untuk membantu orang lain. Kata filantropi berasal dari bahasa Yunani, yaitu philein yang berarti cinta dan anthropos yang berarti manusia.
Filantropi dapat dikaitkan dengan budaya gotong royong, solidaritas, dan tradisi memberi yang ada di hampir semua daerah. Filantropi juga dapat diartikan sebagai aktivitas memberi dan peduli terhadap sesama dengan landasan yang kuat dan terorganisir.
Ada beberapa jenis filantropi, di antaranya:
Filantropi agama, yaitu ajaran untuk senantiasa berbuat kebajikan yang terintegrasi dalam agama.
Filantropi sosial, yaitu berbuat kebaikan dan membantu sesama yang merupakan hal wajar dalam kehidupan sosial.
Filantropi warga, yaitu kegiatan memberi yang umumnya dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang melalui kegiatan amal.
Filantropi terorganisir, yaitu bentuk filantropi yang terlembaga dengan memiliki struktur organisasi dan visi yang jelas.
Salah satu bentuk bantuan yang diberikan oleh filantropis adalah pendanaan atau uang, baik untuk organisasi maupun suatu kelompok. Selain itu, filantropis juga dapat memberikan bantuan berupa waktu dan sumber daya.
Sementara itu, menteri yang kerap disama Gus Muhaimin itu juga menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara pemerintah dan lembaga filantropi dalam menangani berbagai tantangan ini.
Muhaimin menyoroti bahwa gerakan filantropi yang dipercaya masyarakat dapat menjadi solusi konkrit bagi kehidupan masyarakat.
“Pemerintah memiliki tugas menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga ini, agar gerakan kebaikan yang mereka jalankan dapat terus membantu masyarakat secara langsung,” ungkapnya.
Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, kolaborasi dengan lembaga filantropi, menjadi sangat vital. Menurut Muhaimin, penanganan kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan pengentasan kantong-kantong kemiskinan di berbagai daerah tidak akan berhasil tanpa dukungan dari lembaga filantropi.
“Kolaborasi adalah kunci utama, terutama dalam penanganan darurat dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Gerakan kebaikan yang dilakukan lembaga filantropi ini menjadi solusi luar biasa dalam memberdayakan masyarakat,” tambah Muhaimin.
Pada kesempatan tersebut, Menko Muhaimin menyerahkan penghargaan kepada 25 Local Champions, individu-individu yang dianggap sebagai pendorong utama dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah mereka masing-masing. Selain itu, Initiative Award juga diberikan kepada mitra pembangunan, mitra daerah, mitra nasional, mitra swasta, serta beberapa kategori lainnya sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka.
“Initiative Forum yang diselenggarakan oleh Human Initiative adalah lembaga penting yang berperan sebagai mitra pemerintah dalam mengatasi isu-isu kemanusiaan, seperti pengentasan kemiskinan dan penanganan bencana alam,” ujar Muhaimin menutup sambutannya.
Melalui dukungan dan kolaborasi dengan lembaga filantropi, pemerintah berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kesejahteraan sosial masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. (*/rsd)
Artikel ini telah tayang di infopublik.id berjudul Pentingnya Peran Lembaga Filantropi dalam Mengatasi Permasalahan Sosial di Indonesia