Perundungan atau dikenal dengan kata bullying adalah tindakan yang sering terjadi di sekitar kita, terlebih lagi di kalangan siswa remaja.
Perundungan dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Baik dalam dunia nyata seperti di sekolah, rumah, restoran, ataupun di dunia maya, misalnya di media sosial.
Dan, sebagai orangtua, pastinya kita tidak bisa terus-menerus mengawasi putra-putri kita sehingga terhindar dari bullying.
Lalu apa yang sebaiknya yang orangtua lakukan agar dapat membekali mereka sehingga terhindar dari perilaku bullying. Dikutip dari dinkes.bantenprov.go.id, berikut 14 cara agar anak terhindar dari bullying.
1.Mengenal Karakter Anak Kita
Salah satu penyebab terjadinya bullying adalah karena ada anak yang memang punya karakter yang mudah dijadikan korban. Misanya sikap “cepat merasa bersalah”, atau penakut.
Dengan mengenali karakter anak, kita akan bisa mengantisipasi berbagai potensi intimidasi yang menimpa anak kita. Atau setidaknya lebih cepat menemukan solusi (karena kita menjadi lebih siap secara mental).
2. Jalin Komunikasi dengan Anak
Tujuannya adalah agar anak akan merasa cukup nyaman bercerita kepada kita sebagai orang tuanya ketika mengalami intimidasi di sekolah. Ini menjadi kunci berbagai hal. Termasuk untuk memonitor apakah suatu kasus sudah terpecahkan atau belum.
Anak bisa menentukan dengan siapa ia nyaman bercerita dengan ayah atau ibu. Atau kalau sudah punya kakak yang lebih besar, biasanya ia akan lebih mudah untuk bercerita kepada kakaknya.
Nah dari sinilah informasi tentang anak bisa di sharing bersama untuk dicari pencegahannya.
3.Jangan Terlalu Cepat Ikut Campur
Idealnya, masalah antar anak-anak bisa diselesaikan sendiri oleh mereka. Termasuk di dalamnya kasus-kasus bullying. Oleh karena itu, prioritas pertama memupuk keberanian dan rasa percaya diri pada anak-anak kita.
Kalau anak kita punya kekurangan tertentu, terutama kekurangan fisik:
Pertama-tama perlu kita tanamkan sebuah kepercayaan. Bekali kepadanya informasi bahwa itu merupakan pemberian Tuhan dan bukan sesuatu yang memalukan.
Kedua, jangan terlalu “termakan” oleh ledekan teman, karena “semakin kita terpengaruh ledekan teman, semakin senang teman yang meledek ”.
4.Jangan Ajari Anak Lari dari Masalah
Kalau ada masalah di sekolah, masalah itu yang mesti diselesaikan. Bukan dengan ‘lari menghindar’ pindah ke sekolah lain. Jangan lupa, bahwa kasus-kasus bullying itu terjadi hampir di semua sekolah.
5.Berani Melawan dan Melapor
Pelaku bully biasanya ingin eksistensinya diakui oleh banyak orang. Mereka merasa dirinya yang paling kuat, paling cantik, paling pintar, dan sebagainya.
Ajari anak untuk melawan mereka secara verbal. Dengan mengatakan pada mereka bahwa apa yang mereka lakukan terhadap kamu tidak akan menjadikan mereka lebih baik.
Apabila cara tersebut tidak mempan berilah motivasi anak untuk berani melapr kepada yang berwenang di sekolah. Misalnya wali kelas, kepala sekolah, atau petugas kesiswaan.
6.Kenali dengan Baik Teman-teman Anak
Terkadang anak-anak lebih nyaman untuk bercerita kepada teman untuk menyampaikan perasaan, dan kekesalannya. Dengan melakukan pendekatan kepada teman-temannya kita akan lebih bisa memantau jika terjadi perubahan perilaku pada anak kita.
7.Cara Hindari bullying dengan Memupuk percaya diri
Bangkitkan rasa percaya diri anak. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi anak harus selalu ingat bahwa ia memiliki kelebihan di sisi lain.
Selain itu, jangan biasakan anak membawa barang mahal atau uang berlebih ke sekolah. Karena bisa berpotensi menjadi incaran pelaku bullying. Pupuk kepercayaan diri anak. Misalnya dengan aktif mengikuti kegiatan ekskul.
8.Asah Bakat dan Kemampuan Anak
Wadah ini dibentuk sebagai upaya penyaluran minat dan bakat sang anak. Sehingga sang anak akan terhindar dari hal-hal negative. Hal negative yang bukan hanya membahayakan dirinya namun juga lingkungan secara sosial.
Bila adanya penyaluran minat dan bakat anak secara positif, maka pikiran dan perhatian anak akan terkonsentrasikan pada hal-hal yang positif. 10 Cara Hindari bullying.
9.Optimalisasi Kasih Sayang Orangtua dan Keluarga
Anak sebagai buah hati bagi orang tuanya dan keluarganya. Seyogyanya mendapat perlindungan, kasih sayang dan perhatian. Terutama dari orang-orang terdekat yaitu orang tua dan keluarganya.
Hasil reset menyebutkan, anak yang tumbuh di lingkungan yang baik, akan tumbuh menjadi generasi yang stabil, optimis serta emosional. Yang artinya perilaku orang tua dan keluarga secara otomatis akan membentuk pribadi dan mental anak.
Sehingga bila anak cukup mendapat perlindungan dan perhatian, ancaman luar pun akan bisa dihadapi si anak dengan optimis. Cara Hindari bullying.
10.Bina Relasi dengan Guru dan Orangtua Murid Lainnya
Bina relasi dan komunikasi yang baik dengan guru di sekolah atau orangtua murid lainnya. Anda bisa mendapatkan informasi adanya kasus bullying. Laporkan kepada guru bila si kecil bercerita mengenai temannya yang dipukul.
Sesibuk apapun kita jangan lupakan untuk berkomunikasi dengan anak tentang apapun yang dirasakannya di lingkungan luar rumah. Sehingga jangan sampai anak kita menjadi korban atau malah menjadi pelaku bullying tanpa sepengetahuan kita. (*/msa)